Tempe sebagai salah satu makanan nusantara yang seringkali hadir melengkapi santapan masyarakat Indonesia. Tapi tahukah kamu? Bahwa ternyata, tempe merupakan warisan budaya yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Mengapa begitu? Yuk, simak selengkapnya di sini!
Baca Juga: Makanan Khas Indonesia yang Lezat dan Bernutrisi Tinggi
Mengenal Tempe – Warisan Budaya Indonesia
Tempe merupakan makanan tradisional Indonesia terbuat dari kacang kedelai yang diproses melalui fermentasi.
Dalam proses fermentasi, digunakan mikroorganisme kapang Rhizopus sp sehingga makanan ini menjadi lebih mudah dicerna.
Makanan ini merupakan sumber protein nabati yang mudah dicerna. Selain murah dan mudah didapatkan, makanan ini juga mengandung isoflavon, probiotik, vitamin B12 dan antioksidan yang mampu meningkatkan kesehatan, mencegah berbagai penyakit, dan mengobati diare.
Sejarah
Asal-usul tempe di Indonesia dapat ditelusuri melalui Serat Centhini jilid 3, sebuah naskah kuno yang mengisahkan perjalanan Cebolang, seorang pemuda tampan yang menjelajahi berbagai wilayah.
Dalam perjalanannya dari Candi Prambanan menuju Pajang, Cebolang singgah di Dusun Tembayat, Klaten, Jawa Tengah.
Di sana, ia dijamu oleh Pangeran Bayat dengan hidangan khas berupa jae santen tempe, yakni hidangan yang dimasak dengan santan.
Awalnya, makanan ini terbuat dari kedelai hitam yang dibudidayakan oleh masyarakat pedesaan di wilayah Mataram, Jawa Tengah.
Berdasarkan catatan sejarah, tempe mulai dikenal sekitar abad ke-17 di sebuah desa di Klaten.
Istilah “tempe” diyakini berasal dari kata kuno Jawa “tumpi”, yang merujuk pada makanan berwarna putih.
Teknik pembuatan makanan ini diwariskan dari generasi ke generasi oleh masyarakat lokal. Selama lebih dari empat abad, bahan dasarnya berkembang, tak hanya dari kedelai, tapi juga dari beragam bahan lain seperti kacang-kacangan, biji-bijian, dan daun-daunan.
Bahan pembungkus makanan ini sangat beragam. Pada masa awal, digunakan daun waru, daun jati, dan daun jambu biji.
Namun kini, daun pisang dan plastik menjadi pembungkus yang paling umum digunakan oleh para produsen.
Saat ini, produksi tempe di Indonesia mencakup sekitar 150.000 unit usaha yang tersebar di seluruh provinsi.
Makanan ini menjadi makanan pokok berbagai kalangan dan menyumbang sekitar 10% dari total asupan protein masyarakat Indonesia.
Selain itu, hidangan ini telah dikenal secara internasional dan diproduksi di lebih dari 20 negara di dunia.